Langsung ke konten utama

PEMANFAATAN DAUN PISANG KERING (KLARAS) SEBAGAI PEWARNA ALAMI MAKANAN

 

Program kerja KKN (Kuliah Kerja Nyata) tentu besar harapannya dapat memberikan manfaat baik bagi mahasiswa yang terlibat dalam program kerja tersebut maupun bagi masyarakat sekitar. Sehingga, kami dari kelompok posko 53 memutuskan salah satu program kerja yang dapat memanfaatkan lingkungan sekitar yakni pemanfaatan daun pisang kering atau klaras yang dijadikan sebagai olahan makanan bernama ongol-ongol.

Jajanan Ongol-Ongol adalah salah satu jajanan tradisional Indonesia. Asal usulnya dapat ditelusuri ke daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur di Indonesia. Ongol-ongol umumnya terbuat dari tepung ketan yang digiling halus dan dicampur dengan air, kemudian dimasak hingga mengental. Setelah itu, ongol-ongol biasanya diberi taburan kelapa parut di atasnya sebelum disajikan. Meskipun ongol-ongol dapat ditemukan di banyak daerah di Indonesia, namun daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai tempat asal mula jajanan ini. Ongol-ongol juga sering dihidangkan dalam berbagai acara tradisional seperti perayaan adat, upacara keagamaan, atau perayaan keluarga.

Ongol-ongol memiliki tekstur yang kenyal dan manis, dengan rasa yang lezat. Makanan ini juga memiliki nilai budaya yang kuat, karena telah menjadi bagian dari tradisi kuliner Indonesia selama bertahun-tahun. Saat ini, ongol-ongol juga telah banyak dimodifikasi dengan tambahan rasa atau variasi bahan seperti pandan, cokelat, atau buah-buahan untuk memberikan variasi yang lebih menarik. Namun, pada program kerja pembuatan ongol-ongol kami bebeda. Kami memanfaatkan klaras atau daus pisang kering yang dibakar hingga menjadi abu, lalu memanfaatkan cairannya sebagai pewarna ongol-ongol tersebut. Selain itu, cairan abu dari klaras ini juga mengandung beberapa manfaat yaitu mengandung antioksidan yang dapat meredakan sakit tenggorokan, menurnkan demam serta meningkatkan imun.

Pada pembuatan ongol-ongol ini, kami menggunakan beberapa bahan diantaranya ialah:



  • Bahan Cairan Abu:
  1. Daun kelaras pisang secukupnya
  2. 100 ml air


  • Bahan adonan ongol-ongol:
  1. 150 gram tepung terigu
  2. 150 gram tepung tapioca
  3. 8 sdm gula pasir
  4. ½ sdt vanili bubuk
  5. ¼ sdt garam
  6. 500 ml air
  7. 1 sachet sanatan (65 ml)
  • Bahan Sajian:
  1. ½ butir kelapa parut 
  2. ¼  sdt garam
  3. 1 lembar daun pandan
Pembuatan ongol-ongol ini kami demonstrasikan kepada warga guna mengedukasi masyarakat mengenai pemanfaatan daun pisang kering atau klaras sebagai olahan jajanan tradisional dengan harapan dapat mendorong dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, pendidikan dan pelatihan. Melalui pembuatan jajan ongol-ongol, program KKN dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan memberikan peluang usaha dan penghasilan tambahan, memperkenalkan dan mempromosikan jajan yang dibuat, masyarakat dapat mengembangkan potensi kuliner lokal dan meningkatkan daya saing produk mereka. Pembuatan ongol-ongol juga dapat memberikan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat dalam hal pembuatan jajan, termasuk teknik-teknik memasak, manajemen usaha kecil, dan pengetahuan tentang bahan baku yang digunakan. Melalui pendidikan dan pelatihan ini, masyarakat juga dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam bidang kuliner dan usaha makanan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH DESA

  SEJARAH DESA Taman Sare adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura. Di kecamatan Dungkek sendiri ada beberapa desa yaitu Bancamara, Banraas, Bicabi, Bungin-Bungin, Bunpenang, Candi, Dungkek, Jadung, Lapa Daya, Lapa Laok, Lapa Taman, Romben Barat, Romben Guna, Romben Rana, dan Taman Sare Taman Sare awalnya merupakan sebuah tempat pemandian para putri keraton atau seorang Permaisuri Kesultanan. Taman Sare terletak di Timur Pendopo Agung Keraton Sumenep yang lebih tepatnya berada di Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.

PROFIL TAMAN SARE

Desa taman sare dungkek sumenep, suatu desa yang terletak di sebelah timur pulau madura. Desa taman sare memiliki potensi alam yang sangat beaar yang di antaranya adalah siwalan, mente, kelapa, semangka, dan hasil pertanian lainnya. Desa taman sare yang terbagi menjadi tiga dusun, diantaranya dusun ginyang yang merupakan dusun paling selatan dan dusun gunong yang terletak di tengah dan yang utara dusun tengat. Dari ketiga dusun terdapat perbedaan tersendiri dari hasil pertaniannya yang mana dusun ginyang sebagai penghasil gula siwalan terbesar di kawasan taman sare utamanya. Dan juga sebagai penghasil kerajinan dari kayu yang biasanya di buat lemari dan kursi serta lainnya. Sedangkan dusun gunong memiliki penghasil pertanian yang cukuo besar pula namun dari siwalan masih kurang besar dibandingkan dengan ginyang akan tetapi dusun ginyang memiliki keunggulan dari segi hasil tani persawahan yang di antaranya padi, tembakau, jagung dan sayuran serta masih banyak lainnya. Yang terakhir dusu...